My World

My World

Saturday, September 5, 2015

Kau Partner terbaik ku untuk menjalin masa depan Bersama

Sudah berapa lama kau dan aku bersama? Aku bukan tipe gadis romantis yang selalu menghitung jumlah hari yang sudah kita lalui berdua. Namun rasanya sudah lama sekali terjalin hubungan ini. Mungkin karena kau selalu mampu memberikan rasa nyaman, dan kehidupan sebelum dirimu sudah sulit kubayangkan.
Tak semudah itu mengakui hal semanis ini. Aku memang termasuk perempuan dengan gengsi tinggi, orang yang tak ingin terburu-buru menaruh hati. Tapi mau dilawan seperti apa lagi, kalau hati sudah mengamini dan logika meyakini?
Dari semua pria yang pernah mengisi hati, kau punya sisi unik tersendiri. Dirimu berbeda. Tak sembarangan mengutarakan janji dan lebih suka menunjukkan usaha. Tak kekanak-kanakan dan selalu bersikap dewasa. Tak mudah menyerah di hadapan masalah mengajarkan aku untuk menciptakan peluang di balik sempitnya kemungkinan.
Kau adalah orang pertama yang membuatku sepenuhnya percaya. Latar belakangmu boleh saja sederhana, tapi aku tahu, masa depan bersamamu akan istimewa.
Awalnya aku tak menyangka bisa mengenalmu sedalam ini kemudian jatuh cinta. Wajar saja, kau bukan pria yang terlihat mudah diajak bicara. Aku pun tak begitu mengenalmu pada awalnya. Asing dengan sosokmu sebagai teman,sebagai kekasih kau lebih tak terbayangkan.
Kalimat rayuan yang manis memang bukan senjatamu. Kau sudah punya sikap dan sifat yang dewasa, yang membuat orang lain mudah percaya. Tak perlu menjual kata-kata karena pribadimulah yang berbicara.
Keenggananku untuk menanggapimu di masa-masa awal pendekatan pun tak membuatmu patah arang. (Sudah kubilang bukan, meski dirimu kuhormati, aku bukan orang yang mudah jatuh hati?) Kau memahami keengganan ini dan mencoba mendekati perlahan-lahan. Caramu selalu tak terduga, tapi tulus dan apa adanya. Aku jatuh cinta pelan-pelan, kemudian total.
Bahkan saat tantangan menerpa kita, kau tetap setia. Opsi mudah untuk menyerah tak pernah membuatmu tergoda. Memilihmu adalah keputusan yang tak kusesali. Ada bahagia yang kurasa, selama ini.
Yang kucari bukan lelaki manja yang hanya bisa membual. Tak melakukan apa-apa meski selalu omong besar. Ayolah, sudah terlalu banyak orang seperti itu di sekitar. Tak hanya omong besar, merayu pun mereka jagonya. Dan ketika kami para perempuan tak tertarik, mereka tersinggung luar biasa.
kau berbeda. Dibesarkan keluarga yang sederhana, kau tahu makna bekerja keras demi mendapatkan apa yang dicita-cita. Tak seperti anak-anak yang lain, dalam kamusmu tak ada frasa “tinggal minta”.
Untuk ada di posisimu sekarang, ada waktu pribadi sampai weekend yang harus kau korbankan.
Terima kasih untuk selalu berusaha tanpa banyak bicara. Terima kasih untuk selalu mengingatkanku pentingnya makna bekerja. Terima kasih untuk selalu menginspirasiku agar menjadi pribadi yang dewasa.

Dari seluruh pria lain, kau berbeda. Dan aku percaya, kau partner terbaik untuk menjalin masa depan bersama.

No comments:

Post a Comment