Hubungan bisa dibina karena
terdapat kepercayaan di dalamnya, kedua belah pihak harus saling mempercayai
satu sama lain untuk mampu bertahan. Tidak hanya untuk pasangan romantis saja,
kepercayaan juga berlaku untuk semua macam hubungan. Entah itu hubungan dengan
teman, rekan kerja, bahkan anggota keluarga.
Tanpa
adanya kepercayaan, sebuah hubungan tak dapat dibina.
Setiap orang yang
berinteraksi dengan kita, pastilah akan kita percayai dengan cara tertentu.
Karena semua hubungan membutuhkan rasa aman dan nyaman. Semakin dalam
kepercayaan sebuah hubungan maka akan semakin bermakna hubungan yang dibina.
Ketika
kita percaya dengan seseorang, mau tak mau kita akan bersikap terbuka kita
ingin mereka menilai kita apa adanya dan tidak menghakimi. Percaya atau tidak,
semakin kita percaya dengan seseorang, maka akan semakin erat hubungan kita
dengan orang tersebut. Memang tidak setiap hubungan memiliki masalah yang sama,
namun ada satu masalah yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita.
Setiap hubungan
tidak akan pernah lancar perjalanannya,dan melukai pasangan akan
menjadi hal yang tak terelakkan.
“Melukai” adalah istilah yang
luas. Istilah melukai bersifat objektif dan tak pernah sama artinya,
tergantung bagaimana keadaan yang menimpanya.
Sesuatu
yang melukai pasangan kita, belum tentu melukai kita.
Dan ketika kita
membicarakan rasa sakit yang bersifat emosional, biasanya terjadi ketika
harapan dan kenyataan tidak berjalan pada satu jalur yang sama. Dan kenyataan
lainnya ialah, bahwa suatu saat kamu akan melukaii pasanganmu, cepat atau
lambat, entah itu disengaja ataupun tidak. Karena terluka dan melukai adalah
satu hal yang tak mungkin kamu hindari. Bisa saja ada satu hal yang menurutmu
biasa saja, namun partnermu berkata sebaliknya.
Meskipun kita semua percaya bahwa
cinta itu indah dan dapat mengalahkan segalanya, terkadang ego yang tak mampu
dikendalikan bisa jauh lebih berbahaya dari cinta yang kalian bina. Memang sih cari
aman adalah cara yang
termudah. Dan pasti ada pasangan di luar sana yang menginginkan sebuah hubungan
yang biasa-biasa saja, aman, dan berjalan lancar sama seperti orang normal
kebanyakan. Namun tahukah kamu bahwa sebagian besar pasangan menginginkan
sedikit ‘tantangan’ dalam hidup mereka.
Tantangan
membutuhkan drama, drama membutuhkan perubahan, perubahan membutuhkan sebuah
masalah, dan masalah akan hanya membuat kita terluka.
Kita tidak
hanya ingin dicintai atau mencintai; kita ingin sama-sama saling mencintai.
Cinta dan perasaan jatuh cinta bukanlah hal yang sama. Dan ketika kita
menginginkan keduanya, kita akan lebih menginginkan hal-hal yang tak pernah
terjamah sebelumnya. Sudah menjadi sifat manusia bahwa kita tidak akan pernah
merasa puas.
Kita ingin
memiliki hubungan yang menyenangkan, yang membuat kita saling membutuhkan dan
merasa rindu satu sama lain. Tahukah kamu, bahwa rasa rindu adalah bentuk lain
dari rasa sakit yang melukai? Tentu saja, ada perasaan lain yang terlibat,
namun tak ada yang menyangkal bahwa rindu adalah rasa sakit yang memang nikmat
untuk dirasakan.
Secara fisik mungkin partnermu
memang aman — dan sudah seharusnya kalian merasa aman jika bersama. Namun
jika ia tidak merasa aman ketika bersamamu, maka ada sesuatu yang salah dalam
hubungan kalian dan dalam caramu memperlakukan partnermu.
Jika
telah menjalin hubungan, sudah sewajarnya pula jika kalian takut kehilangan
satu sama lain. Bukankah rasa cinta juga termasuk dengan rasa takutnya? Takut
akan kehilangan orang yang kamu cintai. Takut bahwa suatu saat ia mungkin akan
berpaling ke orang lain.
Faktanya, kehidupan itu
seperti sebuah kotak coklat yang nggak pernah kamu tahu apa isinya. Bisa
berisi kismis, kacang, atau selai. Ada isi coklat yang kamu suka, ada juga yang
tidak. Namun manisnya coklat sudah mampu membuatmu tersenyum.
Nggak ada
yang bilang bahwa hidup akan baik-baik saja, setiap hubungan pasti akan
menemui tantangan dan rasa sakit (sekali lagi) tak terbantahkan. Tujuan utama
setiap hubungan adalah saling membahagiakan satu sama lain dengan meminimalisir
rasa sakit yang akan dirasakan.
Rasa sakit itu
yang membuat cerita kita menjadi menarik dan entah kenapa layak untuk
dipertahankan. Merasa terluka tidak selalu menjadi hal buruk, namun jika kita
membuka mata, sebuah luka akan mengajari kita akan makna sebuah hubungan.
Janji terburuk yang (akan)
kamu buat kepada partnermu adalah janji bahwa kamu nggak akan pernah
menyakitinya. Padahal, kamu (sudah jelas) akan menyakitinya, entah dengan cara
apa. Rasa terluka bukan untuk dihindari, namun untuk dipelajari agar hubungan
kalian menjadi semakin berisi.